Minggu, 20 Januari 2008

Rahim (anatomi)

Rahim atau uterus adalah

organ reproduksi betina yang

utama pada kebanyakan mamalia, termasuk

manusia. Salah satu ujungnya adalah

serviks, membuka ke dalam vagina, dan ujung satunya yang lebih luas, yang

dianggap badan rahim, disambung di kedua pihak dengan tabung Fallopian. Rahim terdapat dalam

berbagai bentuk dan ukuran di organisme yang berbeda. Pada manusia

adalah berbentuk buah pir. Beberapa organisme seperti kelinci,

kambing dan kuda mempunyai rahim bipartite atau

"bertanduk".

Rahim ditempatkan di pelvis dan

dorsal (dan biasanya agak

kranial) ke kandung kemih dan ventral ke rektum. Rahim ditahan pada tempatnya oleh beberapa

ligamen. Di luar kehamilan, ukuran garis tengahnya adalah

beberapa sentimeter. Rahim kebanyakan terdiri dari otot. Lapisan permanen jaringan itu yang paling

dalam disebut endometrium. Pada

kebanyakan mamalia, termasuk manusia, endometrium membuat lapisan

pada waktu-waktu tertentu yang, jika tak ada kehamilan terjadi,

dilepaskan atau menyerap kembali.

Lepasnya lapisan endometrial pada manusia disebabkan oleh

menstruasi (dikenal dengan istilah

"datang bulan" seorang wanita) sepanjang tahun-tahun

subur seorang wanita. Pada mamalia lain mungkin ada siklus yang

panjang selama enam bulan atau sesering beberapa hari saja. Fungsi

utama rahim menerima pembuahan ovum yang

tertanam ke dalam endometrium, dan berasal makanan dari pembuluh

darah yang berkembang secara khusus untuk maksud ini. Ovum yang

dibuahi menjadi embrio, berkembang menjadi

fetus dan gestates sampai kelahiran.

Karena rintangan anatomis seperti pelvis, rahim didorong sebagian ke dalam perut

sampai perluasannya selama kehamilan. Di kehamilan pun rahim

manusia beratnya hanya sekitar sekilogram (2.2 pon)


1. Patologi

Kanker leher rahim

Kanker leher rahin adalah kanker yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan
pendarahan vagina, tetapi
gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium
yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan
menggunakan Pap smear. Di negara
berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim
mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau
lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV)
bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. [1] [2]
Perawatan termasuk operasi pada stadium
awal dan kemoterapi dan radioterapi pada stadium akhir penyakit.

Tidak ada komentar: